Perolehan Suara Partai Dprd Dki Jakarta 2024
Perolehan suara parpol di DPRD DKI Jakarta 2024
Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, di DKI Jakarta, PKS unggul dengan suara parpol dan suara caleg sebanyak, yaitu 1.012.028 suara.
Berikut daftar perolehan suara partai politik di DPRD DKI Jakarta 2024:
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.143.912 (19,01 persen)
2. PDI Perjuangan: 941.794 (15,65 persen)
3. Partai Golkar: 617.073 (10,26 persen)
4. Partai Gerindra: 611.171 (10,16 persen)
5. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 556.858 (9,25 persen)
6. Partai NasDem: 455.680 (7,57 persen)
7. Partai Amanat Nasional (PAN): 434.100 (7,21 persen)
8. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 392.795 (6,53 persen)
9. Partai Demokrat: 351.800 (5,85 persen)
10. Partai Persatuan Pembangunan: 173.304 (2,88 persen)
11. Perindo: 133.877 (2,23 persen)
12. Partai Buruh: 63.532 (1,09 persen)
13. Partai Ummat: 42.797 (0,71 persen)
14. Partai Gelora: 41.604 (0,69 persen)
15. Partai Hanura: 20.545 (0,34 persen)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
16. Partai Bulan Bintang (PBB): 12.967 (0,21 persen)
17. Partai Garuda: 10.575 (0,18 persen)
18. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 10.765 (0,18 persen).
Baca Juga: Viral Petugas Dishub DKI Pungli Sopir Minta Rp50 Ribu untuk Rokok
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempati urutan ke tujuh dalam perolehan suara pemilihan calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI (DPRD DKI) Jakarta pada pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Berdasarkan data di akun resmi KPU DKI @kpu_dki, PSI berhasil melampaui Partai Amanat Nasional atau PAN, Partai Demokrat maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun peringkat pertama ditempati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan suara sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menempati urutan kedua dengan perolehan sebanyak 850.174 suara atau 14,01 persen.
Kemudian Partai Gerindra dengan 12 persen atau 728.297 suara, disusul Partai NasDem sebanyak 545.235 suara atau 8,99 persen, dan Partai Golkar dengan 8,53 persen atau 517.819 suara. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 470.652 suara atau 7,76 persen.
Sementara PSI menempati posisi ke tujuh dengan perolehan 465.936 suara atau 7,68 persen. Di bawahnya ada PAN dengan 455.906 suara atau 7,51 persen. Partai Demokrat sebanyak 444.314 suara atau 7,32 persen.
Partai Perindo dengan 160.203 suara atau 2,64 persen. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 153.240 suara atau 2,53 persen.
Partai Buruh sebanyak 69.969 suara atau 1,15 persen. Partai Gelombang Rakyat Indonesia sebanyak 62.850 suara atau 1,04 persen.
Partai Ummat dengan 56.271 suara atau 0,93 persen. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sebanyak 26.537 suara atau 0,44 persen.
Partai Kebangkitan Nusantara dengan 19.204 suara atau 0,32 persen. Partai Bulan Bintang dengan 15.750 suara atau 0,26 persen. Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) dengan 12.826 suara atau 0,21 persen.
Berikut daftar perolehan suara partai untuk DPRD DKI berdasarkan jumlah suara:
PKS 1.012.028 suara atau 16,68 persen
PDIP 850.174 suara atau 14,01 persen
Partai Gerindra 728.297 suara atau 12 persen
Partai NasDem 545.235 suara atau 8,99 persen
Partai Golkar dengan 517.819 suara atau 8,53 persen
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 470.652 suara atau 7,76 persen
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 465.936 suara atau 7,68 persen
Partai Amanat Nasional atau PAN 455.906 suara atau 7,51 persen
Partai Demokrat 444.314 suara atau 7,32 persen
Partai Perindo 160.203 suara atau 2,64 persen
Partai Persatuan Pembangunan 153.240 suara atau 2,53 persen
Partai Buruh 69.969 suara atau 1,15 persen
Partai Gelombang Rakyat Indonesia 62.850 suara atau 1,04 persen
Partai Ummat 56.271 suara atau 0,93 persen
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 26.537 suara atau 0,44 persen
Partai Kebangkitan Nusantara 19.204 suara atau 0,32 persen
Partai Bulan Bintang 15.750 suara atau 0,26 persen
Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) 12.826 suara atau 0,21 persen.
Perolehan kursi parpol di DPRD DKI Jakarta 2024
Total, terdapat 106 kursi yang diperebutkan para caleg di DPRD DKI Jakarta. Jumlah kursi ini dibagi dari 10 daerah pemilihan (dapil).
Berdasarkan metode sainte lague, PKS memperoleh 18 kursi DPRD DKI 2024-2029. Jumlah kursi PKS meningkat dua kursi bila dibandingkan dengan periode 2019-2024.
Sementara itu, PDIP justru mengalami penurunan kursi untuk periode 2024-2029 menjadi 15 kursi. Padahal pada periode sebelumnya, PDIP memiliki 25 kursi di DPRD DKI.
Tak cuma PDIP, Gerindra juga mengalami penurunan kursi. Kini, partai besutan Prabowo Subianto itu hanya memiliki 14 kursi dari yang sebelumnya 19 kursi.
Partai besutan Surya Paloh, NasDem, saat ini mendapatkan kursi yang lebih banyak bila dibandingkan periode sebelumnya. Diperkirakan NasDem akan memiliki 11 kursi dari yang sebelumnya hanya 7 kursi.
PAN, Golkar, serta PKB diperkirakan akan mendapatkan 10 kursi pada periode 2024-2029. Periode 2019-2024, PAN memiliki 9 kursi. Sementara itu, PKB hanya memiliki 5 kursi pada periode sebelumnya. Kemudian, Golkar pada periode 2019-2024 hanya memiliki 6 kursi.
Partai yang kini dipimpin Kaesang Pangarep, PSI, memiliki jumlah kursi yang sama antara periode 2019-2024 dengan 2024-2029, yakni 8 kursi.
Sementara itu, Demokrat kini memperoleh 8 kursi. Jumlah perolehan kursi Demokrat menurun bila dibandingkan dengan periode 2019-2024, yakni 10 kursi.
Perindo serta PPP berada di posisi paling bawah pada periode 2024-2029, yakni satu kursi untuk masing-masing parpol. Perindo sebelumnya tak berkuasa di DPRD DKI 2019-2024, sedangkan PPP pada periode sebelumnya juga hanya punya satu kursi
Baca Juga: Dishub DKI Akui Oknum Pungli Sopir Pickup Anggotanya, Ini Identitasnya
Prabowo-Gibran unggul di DKI
Sementara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul di posisi pertama di DKI Jakarta. Pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu mendapat 2.692.011 suara atau 41,67 persen.
Di posisi kedua, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 2.653.762 suara atau 41,07 persen dan di posisi buncit ditempati pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 1.115.138 suara atau 17,26 persen.
"Demikian tadi pembacaan rekapitulasi hasil perolehan suara untuk Pemilu Presiden-Wakil Presiden untuk Provinsi DKI Jakarta. Dapat diterima ya? Bismillah, sah," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari saat mengesahkan rekapitulasi hasil suara Pilpres 2024 di Provinsi DKI Jakarta pada Selasa, 12 Maret 2024.
Jakarta, IDN Times - Meski gelaran Pilkada DKI Jakarta masih lima bulan lagi atau November 2024 mendatang, sinyal persaingan memperebutkan kursi DKI 1 sudah mulai panas.
Partai politik di Jakarta mulai membuka peluang koalisi. Pasalnya, mereka tidak bisa mengusung sendiri kandidat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada DKI 2024 karena tidak ada yang memenuhi syarat minimal perolehan kursi legislatif.
"Syarat pencalonan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi atau memperoleh minimal 25 persen suara sah,” ujar Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, Senin (29/4/2024).
Baca Juga: PDIP: Anies Bisa Berpasangan dengan Charles Honoris di Pilgub DKI
Bursa bacagub DKI kian panas
Sejumlah parpol mulai melempar sinyal beberapa nama untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Mereka yang digadang-gadang maju di antaranya ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, keponakan Prabowo yang juga Waketum DPP Gerindra yakni Rahayu Saraswati, dan Ketua PSI Kaesang Pangarep.
Sementara dari jalur perorangan, mantan Wakil Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun yang berpasangan dengan Kun Wardhana, menjadi satu-satunya pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan.
Dody menyebut, Dharma-Kun mengumpulkan 749.298 dukungan. Artinya, dukungan itu memenuhi jumlah syarat minimal dukungan jalur perseorangan.
"Dari dokumen yang sudah diperiksa, hasilnya dukungan yang dikumpulkan sebanyak 749.298 yang tersebar di enam kota/kabupaten di Provinsi DKI Jakarta,” kata Dody.
Baca Juga: Jokowi Ogah Tanggapi Klaim Zulhas soal Larang Kaesang Maju Pilgub DKI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2019.
Untuk Pileg DPRD DKI Jakarta, ada 106 kursi dari 12 dapil yang diperebutkan.
Keduabelas dapil tersebut yakni dapil 1 Jakarta Pusat (12 kursi), dapil 2 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 3 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 4 Jakarta Timur (10 kursi), dan dapil 5 Jakarta Timur (10 kursi).
Lalu ada dapil 6 Jakarta Timur (10 kursi), dapil 7 Jakarta Selatan (10 kursi), dapil 8 Jakarta Selatan (12 kursi), dapil 9 Jakarta Barat (12 kursi), dan dapil 10 Jakarta Barat (12 kursi).
• Krisdayanti Jawara di Dapil Malang Raya, Moreno Soeprapto Turun Sedikit, Ini Perolehan Suaranya
• Roy Suryo Gagal Jadi Anggota DPR Dikalahkan Anak Amien Rais dari Dapil Yogyakarta
Partai dengan perolehan suara terbesar yakni PDIP memperoleh 1.336.344 suara.
Kedua, Partai Gerindra dengan 935.793 suara.
PKS menyusul dengan 917.005 suara.
Setelah itu partai baru PSI berhasil mendulang 404.508 suara.
Partai Demokrat mendapat 386.434 suara, dan PAN 375.882 suara.
• Aa Gym Minta Pejabat dan Tokoh untuk Segera Hentikan Kerusuhan 22 Mei: Jangan Mudah Terprovokasi!
• Pilpres 2019 Usai, Jokowi Menang, Ketum PDIP Tunggu Suara TKN Soal Masuknya Partai Baru
Selanjutnya ada Partai Nasdem dengan 309.790 suara dan PKB dengan 308.212 suara. Kemudian Partai Golkar memperoleh 300.246 suara.
Di bawahnya lagi, PPP memproleh 175.935 suara, Perindo 168.296 suara, Partai Berkarya 119.690 suara, dan Partai Hanura dengan 103.073 suara.
Tiga terbawah yakni PBB dengan 42.952 suara, Partai Garuda dengan 19.205 suara, dan PKPI dengan 15.765 suara.
Perolehan suara partai ini bakal dikonversi ke jumlah kursi dengan metode sainte lague.
Metode perhitungan ini cenderung membagi kursi kepada parpol peserta pemilu secara proporsional sesuai dengan jumlah suara sah yang diperoleh.
Jalan Salemba Raya No. 15 Paseban, Jakarta Pusat © 2022
KPU DKI Jakarta telah menetapkan perolehan suara partai politik hasil Pemilu 2024 tingkat DPRD Provinsi Jakarta.
Berdasarkan data Keputusan KPU Jakarta Nomor 80 Tahun 2024 yang ditetapkan 27 Juli lalu, jumlah suara sah seluruh partai politik pada pemilu kali mencapai 6.065.121
PKS menjadi partai dengan suara terbanyak. PDIP menempati posisi kedua, sementara Partai Gerindra ketiga. Disusul NasDem dan Golkar yang berada di posisi empat dan lima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU Jakarta juga sudah menetapkan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Jakarta 2024-2019. Total ada 106 kursi yang diperebutkan. PKS berhasil menguasai 18 kursi.
Berikut rincian perolehan suara dan kursi parpol DPRD Jakarta hingga 10 caleg dengan suara terbanyak:
Perolehan suara partai tingkat DPRD Jakarta ini menentukan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
Berdasarkan PKPU terbaru berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), partai yang bisa mencalonkan pasangan gubernur-wakil gubernur minimal memiliki suara 7,5 persen.
KPU Jakarta membuka pendaftaran bakal cagub-cawagub mulai 27 sampai 29 Agustus.
Sejauh ini 10 partai pemilik kursi DPRD Jakarta, kecuali PDIP, sudah memutuskan mengusung Ridwan Kamil-Suswono. PDIP mempertimbangkan mendukung Anies Baswedan.
Sementara ada pasangan calon perseorangan yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardhana yang telah ditetapkan KPU Jakarta. Namun, calon independen ini diduga mencatut KTP warga Jakarta.
Ikuti terus paparan data dalam artikel Datalogi hanya di CNNIndonesia.com.
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih urutan pertama hasil perolehan suara pemilihan anggota legislatif (Pileg) DPRD DKI pada Pemilu 2024.
Berdasarkan data di akun Instagram resmi KPU DKI (@kpu_dki) di Jakarta, Selasa, PKS menduduki posisi tertinggi dengan perolehan sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen.
Disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sebanyak 850.174 suara atau 14,01 persen.
Kemudian, Partai Gerindra sebanyak 728.297 suara atau 12 persen. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebanyak 545.235 suara atau 8,99 persen. Partai Golongan Karya dengan 517.819 suara atau 8,53 persen.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 470.652 suara atau 7,76 persen. Partai Solidaritas Indonesia sebanyak 465.936 suara atau 7,68 persen.
Baca juga: KPU DKI rampungkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024
Partai Amanat Nasional dengan 455.906 suara atau 7,51 persen. Partai Demokrat sebanyak 444.314 suara atau 7,32 persen.
Partai Perindo dengan 160.203 suara atau 2,64 persen. Partai Persatuan Pembangunan dengan 153.240 suara atau 2,53 persen.
Partai Buruh sebanyak 69.969 suara atau 1,15 persen. Partai Gelombang Rakyat Indonesia sebanyak 62.850 suara atau 1,04 persen.
Partai Ummat dengan 56.271 suara atau 0,93 persen. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sebanyak 26.537 suara atau 0,44 persen.
Partai Kebangkitan Nusantara dengan 19.204 suara atau 0,32 persen. Partai Bulan Bintang dengan 15.750 suara atau 0,26 persen. Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) dengan 12.826 suara atau 0,21 persen.Baca juga: Anies-Muhaimin raih suara terbanyak di Jakarta Timur
Adapun hasil akhir rekapitulasi suara pemilihan presiden (Pilpres) mencatat Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut satu (1) mendapatkan 2.653.762 suara.
Sedangkan, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut dua (2) meraih 2.692.011 suara dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut tiga (3) meraih 1.115.138 suara.
Hasil rekapitulasi penggunaan hak suara di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 6.558.734 pemilih dengan rincian laki-laki 3.147.199 orang, perempuan 3.411.535 orang dan pemilih disabilitas sebanyak 24.981 orang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta merampungkan tahapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tingkat provinsi selama tiga hari yakni 7-9 Maret.
Pewarta: Luthfia Miranda PutriEditor: Edy Sujatmiko Copyright © ANTARA 2024
Jl. Kebon Sirih, No. 18, Jakarta Pusat 10110 Telp. (+6221) 3822951, 3822051 Fax. (+6221) 3843647 Email. [email protected]
Perolehan kursi partai politik dan pembentukan fraksi DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2019-2024.
Total Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2019-2024 sebanyak 106 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara paling tinggi untuk pemilihan umum (pemilu) anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 9. Partai berlogo banteng itu meraih suara di atas 100 ribu.
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024, PDIP meraih 107.269 suara di dapil DKI Jakarta 9. Suara PDIP di dapil DKI Jakarta 9 tak terkejar oleh partai lainnya.
Sementara itu, di posisi kedua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 77.741 suara. Ketiga, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih 76.874 suara. Ketiga, Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 74.927 suara. Keempat, Partai Nasdem meraih 74.092 suara.
Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 72.449 suara. Partai Demokrat meraih 68.883 suara. Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 58.624 suara. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 34.592 suara. Partai Perindo meraih 26.552 suara.
Diketahui, terdapat 12 kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta yang diperebutkan di dapil DKI Jakarta 9, yang meliputi wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat itu. Apabila dihitung menggunakan metode sainte lague, PDIP dan Partai Gerindra masing-masing mendapatkan dua kursi. Sementara itu, PSI, PAN, Partai Nasdem, PKS, Partai Demokrat, Partai Golkar, PKB, dan Partai Perindo, masing-masing meraih satu kursi.
Adapun nama-nama calon anggota legislatif (caleg) yang maju sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari dapil DKI Jakarta 9 adalah Lauw Siegvrieda dan Hilda Kusuma Dewi dari PDIP, Inggard Joshua dan Rany Mauliani dari Partai Gerindra, William Aditya Sarana dari PSI, Gias Kumari Putra dari Partai Nasdem, Sholikhah dari PKS, Lukmanul Hakim dari PAN, Nur Afni Sajim dari Partai Demokrat, Ahmah Ruslan dari PKB, Andri Santosa dari Partai Golkar, dan Dina Masyusin Partai Perindo.